Jumat, 19 Desember 2008

Peran Internasional dalam Intervensi Kebijakan Perburuhan di Indonesia

Manusia dalam memenuhi setiap kebutuhannya atau melanjutkan kehidupannya tidak dapat terlepas dari proses produksi yang dilakukan dengan tenaga kerja, alat kerja serta sasaran kerjanya dalam hal ini hubungan produksi atau relasi antara manusia yang satu dengan lainnya juga dibutuhkan karena pada hakekatnya manusia tidak dapat hidup sendiri. Peran Buruh atau pegawai memegang peranan penting dalam setiap proses produksi karena tanpa tenaga dari buruh atau kerja yang dilakukan oleh seseorang tidak akan ada sesuatu barang yang diciptakan.

Dalam perkembangannya hari ini baik di dunia internasional maupun Indonesia buruh menjadi pembicaraan yang tak pernah terputus karena perannya yang signifikan dalam proses produksi tetapi berbanding terbalik dengan kesejahteraan yang diperolehnya. Hari ini buruh dalam hal kesejahteraan sangat memprihatinkan baik secara perlindungannya dari negara maupun praktek-praktek yang dilakukan oleh pengusaha sendiri dalam upaya untuk memperoleh laba yang besar dengan salah satunya menambah jam kerja buruh dan juga memangkas upah buruh.

Ketimpangan kerja dan kesejahteraan ekonomi buruh berketerkaitan erat dengan sistem ekonomi apa yang dipakai oleh satu negara dan sistem ekonomi apa yang dominan hari berkuasa dan mempengaruhi negara-negara lain dalam hal mengintervensi kebijakan serta pemerintah yang berkuasa pada hari ini. Dalam hal ini kita akan melihat sistem yang dominan ada dalam dunia ini serta keterkaitannya dengan nasib buruh hari ini yang makin memprihatinkan

Imperialisme sebagai tahapan tertinggi dari kapitalisme.

Kapitalisme atau sistem kepemilikan individu mendasarkan basis pokoknya pada kepemilikan modal, kepemikian modal saat ini menjadi sangat signifikan karena uang memegang peranan penting untuk membangun suatu industri, mempekerjakan buruh murah, membeli bahan baku dan mencaplok industri-industri lainnya, tenaga produktifnya berdasarkan pada buruh dengan sistem pengupahan lalu hubungan produksi yang dikembangkan adalah antara pengusaha dan tuan modal dengan buruh secara penindasan dan yang terakhir yaitu tujuan produksinya adalah untuk mendapat profit yang besar yaitu pasar yang seluas-luasnya. ini adalah peralihan dari sistem ekonomi feodalisme yang berbasiskan tanah dengan hubungan produksinya adalah bagi hasil dan lain sebagainya, sistem kapitalisme berkembang karena surplus ekonomi yang sangat berlebih dari proses akumulasi modal besar serta eksploitasi dari pemanjangan jam kerja dan pembelian bahan-bahan mentah yang murah, proses ini berlanjut dengan ekspansi hasil-hasil produknya ke negara-negara lain, ini disebabkan karena pasar di daerahnya sendiri sudah tidak dapat menampung hasil produknya yang terlewat banyak.

Hari ini keadaan dunia bergerak dengan sangat cepat dengan perpindahan modal serta perubahan-perubahan yang semakin cepat baik kemorosotan dan pertumbuhan ekonomi di negara-negara dalam dunia ini. Dominasi kekuatan besar dengan super capital telah membagi-bagi dunia dalam kekuasaan segelintir pemodal besar dan mengakibatkan monopoli industri dan perdagangan

Era ini adalah era imperialisme. Era ketika segelintir kapitalis pemegang monopoli memegang kendali atas mesin penjajahan yang jauh lebih mutakhir. Suatu bentuk penjajahan yang paling akhir, yang dalam hakektnya akan melakukan penghisapan lebih besar lagi dan lebih dalam.

Imperialisme adalah sistem yang berdominasi dalam kancah ekonomi, politik, dan budaya di seluruh penjuru dunia. Imperialisme adalah tahapan tertinggi dalam sejarah perkembangan kapitalisme.

a. Ciri-ciri Imperialisme

1. konsentrasi produksi dan monopli

Konsentrasi produksi dan monopoli terjadi melalui perkembangan dan pembangunan industri yang berlangsung cepat, sehingga terjadi penumpukan modal di tangan segelintir pemodal. Ini adalah proses bagaimana dominasi dan monopoli produksi terjadi dalam masyarakat. Konsentrasi produksi adalah hasil dari persaingan bebas dan penumpukan modal (utamanya modal mesin produksi, bahan mentah, dan peralatan produksi lainnya). Dalam waktu krisis, proses ini akan semakin cepat berlangsung. Karena banyak pemodal kecil yang tersingkir atau hancur, dan segelintir pemodal besar akan semakin menggurita. Monopoli akan menggantikan persaingan bebas dan mendominasi produksi dengan total (artinya juga mendominasi masyarakat). Perkembangan produksi yang cepat mendorong konsentrasi modal. Industri besar dengan mesin dan teknologi maju dan memproduksi dalam skala yang besar adalah industri yng paling tepat untuk keberadaan monopoli. Konsentrasi produksi dan monopoli akan terjadi melalui berbagai jalan:

a. perjanjian tentang harga dan penjualan yang tidak konsisten, dan berbasis pada konsensus dan pemenuhan sukarela dari mereka yang membuat produk.

b. firma kartel dan asosiasi para monopolis.

c. konzern atau perusahaan induk (holding company).

d. merger, dengan berbagai jalan, yaitu: menjadi anggota dalam cabang industri yang sama, hanya terlibat dalam berbagai pemrosesan bahan mentah, produsen untuk bahan mentah dan perantara bagi produk tertentu, terlibat dalam berbagai lini produksi namun berada di bawah satu korporasi.

Selama waktu persaingan bebas, tipe dari sebuah perusahaan adalah “murni”, maksudnya adalah perusahaan tersebut hanya memproduksi satu jenis produk. Akan tetapi selama masa imperialisme, mereka tidak lagi memproduksi satu jenis produk. Karena para pemodal monopoli ingin menjaga rata-rata keuntungan yang stabil melalui menurun atau (bila tidak) memindahkan pertukaran dalam perdagangan. Walaupun dia mendikte pasar tapi juga harus melakukan aktivitas tersebut untuk memastikan dan menjamin mereka dapat memenangkan persaingan di antara perusahaan yang melakukan merger. Di sini pembangunan teknologi mungkin untuk diakumulasi. Sehingga pendapatan yang lebih besar juga diperoleh di samping pendapatan umum yang biasa yang diperoleh. Ini yang memperkuat posisi mereka dalam krisis.

Monopoli dapat dengan sangat menentukan mendominasi seluruh perekonomian, karena sebagian besar kapital industri dan produksi terkonsentrasi di tangan segelintir perusahaan besar atau kelompok kecil dari para kapitalis. Ada tiga tahap bagaimana monopoli tumbuh dari persaingan bebas, yaitu:

· 1860-1870, puncak dari persaingan bebas di negara kapitalis pada saat revolusi industri yang dimulai dari Inggris.

· 1873-1890, periode transisi di mana banyak perusahaan dan kapitalis kecil yang mulai runtuh dan merger atau diakuisisi oleh perusahaan yang lebih besar.

· 1900-1903, krisis yang semakin membuat kapitalis kecil runtuh dan dimulainya monopoli.

Kapitalisme monopoli menjadi fondasi dari sistem kapitalisme di negeri kapitalis. Contoh: Di dekade 80-an, 500 perusahaan terbesar Amerika Serikat menguasai 15% dari seluruh industri, memperkerjakan 68% buruh, mengendalikan 60% dari total penjualan, dan mendapatkan 71% dari keuntungan di seluruh dunia.

Monopoli di samping menggabungkan berbagai pemodal dan perusahaannya, dia juga menghancurkan mereka. Contoh: Di tahun 1955, terdapat 500 perusahaan terbesar di dunia. Tahun 1986, 186 dari perusahaan-perusahaan tersebut telah dibeli. Sedangkan 262 dari perusahaan tersebut membeli 4500 perusahaan yang lain. Artinya dari 500 perusahaan terbesar di dunia pada tahun 1955, pada perkembangannya menjadi 186 perusahaan dicaplok atau hancur dan di lain pihak 262 perusahaan besar yang lainnya tumbuh semakin kuat dan menguasai perekonomian dunia. Pada dekade 1980-an dan 1990-an adalah era megamerger. Total nilai merger dan pembelian perusahaan oleh perusahaan besar Amerika Serikat adalah sebagai berikut: 1975 senilai 12 Milyar Dollar Amerika Serikat, 1981 senilai 83 Milyar Dollar Amerika Serikat, 1985 senilai 200 Milyar Dollar Amerika Serikat.

Akibat dari dominasi monopoli industri adalah mereka mengendalikan sumber sumber bahan mentah, produksi, harga dan pasar, teknologi, ketrampilan produksi, dan pembagian laba. Bahkan perkembangan terkininya adalah mengendalikan persediaan dan membuat monopoli dalam harga. Proses penghisapan laba super yang lebih besar mereka dapat dari buruh dan kapitalis kecil, bila dalam proses mengeruk laba super mendapat ganjalan akan menggunakan jalan kekerasan dan memperkuat dominasinya di dalam suprastruktur (ini yang membuat banyak perang).

2. Capital uang dan oligarki keuangan

Pada masa persaingan bebas Bank hanya berfungsi untuk menerima dan mengeluarkan uang yang diberikan oleh nasabah, akan tetapi pada era ini fungsi Bank tidak menjadi sederhana seperti itu, bank juga berfungsi untuk meminjamkan uang kepada pengusaha-pengusaha dalam hal jika dia ingin menambah usaha. Peran bank berubah menjadi aktif karena dia terlibat langsung dalam hal proses pembangunan suatu industri.

Dalam era persaingan bebas atau masa kapitalisme awal bank mendapatkan keuntungan atau laba dari pinjama para pemodal ini merubah fungsi uang menjadi aktif, Dalam masa imperialisme, bank tidak hanya dapat laba dari bunga pinjaman, namun laba tersebut digunakannya lebih lanjut untuk investasi (menanamkan modal pada kegiatan produksi). Dalam beberapa kasus pemilik bank juga seorang kapitalis produksi (atau sebaliknya), ini yang memudahkan mereka bekerja sama dalam melakukan penanaman kapital. Contohnya pemilik PT Djarum juga mempunyai saham mayoritas di bank BCA sebesar 52,6%

Dalam tahapan globalnya para pemodal besar menanamkan sahamnya dalam lembaga-lembaga donor internasional seperti IMF, WTO, dan World bank yang pada hakekatnya adalah membentuk suatu usaha baru dengan alasan meminjamkan modal ke negara-negara berkembang ataupun terbelakang

3. Ekspor capital

ekspor kapital adalah adanya perpindahan kapital yang melampaui batas-batas teritorial negara. Makna yang melekat dari gejala perpindahan kapital adalah adanya perluasan (ekspansi) penghisapan sebagai konsekuensi dari akumulasi kapital. Eksploitasi (penghisapan), akumulasi (pemusatan), ekspansi (perluasan), adalah tiga watak pokok kapital. Ketiganya tidak bisa dipisahkan, saling terkait, dan saling menentukan. Ekspor kapital dalam bentuk investasi asing atau utang luar negeri adalah perluasan penghisapan dan penindasan.

Statistik dari PBB menunjukkan bahwa pada dekade 70-an dan 80-an Amerika Serikat mengalokasikan 72,6 Milyar Dollar untuk penanaman langsung di negara terjajah dan setengah jajahan (60% di antaranya di kawasan Asia Tenggara). Keuntungan yang didapat adalah 139,7 Milyar, atau dalam setiap 1 Dollar mereka mendapat keuntungan 1,2 Dollar. Untuk dekade selanjutnya total penanaman modal mreka bertambah menjadi 213,4 Milyar Dollar (157 Milyar untuk negara-negara berkembang dan 52,6 Milyar untuk negara-negara yang sama sekali terbelakang). Investasi Jepang ke luar negeri di tahun 1989 adalah sebesar 67,5 Miyar Dollar (terbesar dari semua negara imperialis di tahun itu). Total nilai dari investasi ke luar negeri mereka adalah 352,4 Milyar Dollar (nomor 2 setelah Amerika Serikat).

4. Pembagian dunia antara Negara-negara capital

Imperialisme hari ini adalah kelanjutan dari kolonialisme di masa lalu. Pembagian dunia oleh negara-negara kapitalis menciptakan situasi ketidakseimbangan tingkat perkembangan (uneven development) antara negara-negara imperialis dengan negara-negara jajahan dan setengah-terjajah, secara ekonomi, politik, budaya, dan militer. Selain Ketidakseimbangan inilah yang menyebabkan sebagian besar wilayah dunia terjajah dalam jeratan utang, kemiskinan, kemelaratan, wabah penyakit, dan keterbelakangan.

Ketidakseimbangan ini juga terjadi di kalangan negara-negara imperialis, di mana dalam setiap masa sejak era kolonialisme, senantiasa ada satu negeri imperialis yang berada pada tingkat perkembangan paling maju, yang memimpin persekutuan konspiratif negeri-negeri imperialis. Di mana kolonialisme, Kolonialisme Inggris memegang posisi sebagai negeri imperialis paling maju, yang memimpin kolonialisasi dari berbagai belahan dunia. Pada era imperialisme hari ini, imperialisme Amerika Serikat menjadi kekuatan imperialis yang paling mendominasi dan paling maju dalam kancah kekuatan negara-negara imperialis. Imperialisme Amerika Serikat adalah kekuatan yang mampu selamat dari kepungan krisis pada era Perang Dunia II dan satu-satunya kekuatan imperialis yang paling stabil memegang kendali kekuasaan ekonomi, politik, budaya, dan militer sejak masa perang dingin sampai hari ini

Sebelum PD II alatnya adalah organisasi atau perjanjian internasional. Setelah PD II, Multi-National Corporation (peruasahaan dari berbagai negara) dan Trans National Corporation (perusahaan lintas negara) adalah bentuk monopoli internasional. MNC adalah perusahaan yang dikendalikan dan berbasis di satu negara (AS, Jepang, Jerman, Uni Eropa). TNC adalah perusahaan dengan sistem manajemen membagi kepemilikan, penjualan, manager, dan pekerja, perusahaan dipecah di berbagai negara. TNC muncul di Eropa, selama masa kapitalis monopoli ketika dua negara atau lebih muncul untuk melakukan persaingan dengan MNC dari AS, contohnya: 5 MNC terbesar atas produk konsumsi menguasai 70% pasar dunia. Lima MNC terbesar atas produk otomotif, pesawat, penerbangan, barang-barang elektronik dan baja menguasai 50% produksi. Lima MNC terbesar dalam industri minyak, komputer dan media massa memproduksi sebanyak 40% dari penjualan dunia.

MNC mulai mendominasi setelah PD II karena setelah perang, industri menurun dan AS hanya satu-satunya negara yang masih kuat sehingga terjadi akumulasi kapital yang cepat untuk kemudian memacu perkembangan teknologi di AS. Kapitalis monopoli mendapat keuntungan untuk memperoleh bahan mentah dan buruh murah di berbagai negara. Negara kapitalis monopoli bertanggungjawab terhadap bantuan pada MNC untuk melakukan ekspansi industrinya melalui bantuan resmi (pinjaman pemerintah). Misal: pemerintah AS jika memberi bantuan (bilateral/ multilateral) pada suatu negara akan selalu diikuti oleh MNC-nya.

5. pembagian dunia diantara kekuatan besar.

Bentuk konkret dari gejala ini adalah menghilangkan kemerdekaan dari negeri-negeri yang pernah terbebas dari kolonialisme. Hal ini ditunjukkan dengan adanya re-kolonisasi atas negeri-negeri miskin dan terbelakang secara ekonomi, politik, budaya, dan militer. Rekolonisasi dalam konteks perburuhan ditandai dengan adanya ratifikasi atas berbagai perjanjian dagang dan industri—liberalisasi, deregulasi, dan privatisasi—yang memihak pada kepentingan imperialisme.

Kriminalisasi terhadap negara-negara yang “melawan”; dalam bentuk blokade ekonomi, politik, dan militer, perjanjian-perjanjian dagang yang tidak adil dan menguntungkan imperialisme, kontrol atas teknologi senjata, serangan militer, atau dominasi melalui segelintir elit pemerintahan dan forum-forum kerjasama regional, adalah taktik yang paling dominan untuk melakukan dan mempertahankan kolonisasi.

Dilihat dari ciri-ciri di atas imperialisme memang terus memaksakan kehendaknya terhadap negara-negara berkembang untuk tunduk dibawah sistem mereka dan sejatinya melahirkan penjajahan baru Imperialisme juga membuka jurang yang dalam antara yang kaum yang berpunya dan kaum yang tidak berpunya. Karena mereka terus mengeruk dan mengeksploitasi setiap tenaga dan bahan mentah dengan membelinya dengan harga yang semurah-murahnya dengan tujuan memangkas ongkos pengeluaran prduksi.

Pengaruh dan peratuarn ideologi,politik dan ekonomi internasional merupakan senjata ampuh Negara-negara barat untuk mentancapkan kuku mereka sehingga mengakibatkan perampasan besar-besar SDM dan SDA di negeri kita. Perkerja atau burah sekarang bisa digaji semaunya siperusahannya dia tenpat dia bekerja dan bisa kapan saja dipecat kapan saja kalau si perusahannya mau kapan saja dia inginkan, belum lagi mereka harus memenuhi kebutuhannya sehari-hari dan harga kebutuhannya sekarang pun sangat tidak berpihak kepadanya.

Intervensi Imperialisme dalam sektor perburuhan

Kekuatan besar imperialisme pada hari ini dimanapun telah menghancurkan dan memporak-porandakan suatu perekonomian suatu negeri karena dilihat dari hakekatnya mereka mempunyai watak eksploitatif, akumulatif dan ekspansif. Buruh yang notabene menjadi bagian tidak terpisahkan dari proses produksi yang sejalan dengan modal yang ditanamkan. Proses akumulatif yang terus menerus dengan jumlah yang sangat banyak serta persaingan antara pemodal-pemodal besar mengakibatkan mereka mengalami over produksi, over produksi ini terjadi pada saat adanya penumpukan barang serta kemacetan sirkulasi barang pengeluaran dan pemasukan. Over produksi ini membuat para pemodal besar berpikir bagaimana caranya agar produk yang dihasilkan tetap laku terjual, dia mendapatkan keuntungan yang maksimal serta tidak collapse atau jatuh bangkrut.

Memangkas upah buruh dan tidak meberikan tunjangan serta dapat memecat dan mengangkat sesuka hati menjadi pilihan para pemodal besar hari ini untuk mengatasi over produksi yang terjadi di tubuhnya, disamping mencari bahan mentah yang murah serta pasar ekspansi baru untu menjual produknya. Pada hari ini kenyataannya sistem yang dipakai untuk mempekerjakan buruh adalah sistem kerja kontrak dimana kesepakatan kerja ditentukan oleh kontrak antara pengusaha dan buruh yang dalam peraturan perundangan-undangan indonesia No 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan tercantum perjanjian kerja tertentu dan perjanjian kerja tidak tentu. Sistem yang kedua adalah sistem kerja outsourcing atau dalam peraturannya disebutkan penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan. Dari segi substansinya buruh dipekerjakan dalam satu perusahaan akan tetapi dia tidak menjadi pekerja tetap disana, dia sebenarnya bekerja pada perusahaan penyedia jasa kerja dan nanti dia diserahkan kepada perusahaan mana yang mau mempekerjakannya. Sistem ini menjadikan buruh atau tenaga kerja saat ini menjadi sangat fleksibel dan mudah sekali untuk dicopot atau dipecat dan diganti dengan yang lainnya, serta buruh tidak lagi deberi tunjangan-tunjangan yang lainnya karena segala upah serta mekanisme pembayaran sudah ditetapkan di awal pada saat pembuatan kontrak bersama antara buruh dan perusahaan dan semua substansi kontraknya dibuat oleh pengusaha.

Realita perburuhan hari ini menjadi tidak terlepas atau berkaitan erat dengan kondisi imperialisme hari ini yang sedang over produksi. Bagaimana kontrak dibuat oleh perusahaan dengan memangkas upah buruh didalamnya serta tidak ada pemberian tunjangan-tunjangan lainnya, ini sejalan dengan program imperialisme untuk mencari buruh-buruh murah dan lagi-lagi memangkas ongkos produksi mereka untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. {Eby n Andry}

Sumber bacaan??

Marxisme untuk Pemula:

Rupert Woodfin & Oscar Zarate.

Evolusi Perburuhan di Indonesia: Jurnal Indies Vol 5

Materi Tambahan Ekonomi Politik FMN: Imperialisme dan Feodalisme

Gelora : Suara Perjuangan Mahasiswa. Edisi 3

tulisan ini diterbitkan di majalah terbaru Fakultas Hukum UNSOED Pro Justitia, oktober 2008

copyright: Pro Justitia2008

Kamis, 04 Desember 2008

Ma

“Ma?, aku mau bertanya
Kenapa aku harus hidup
aku harus makan
aku harus minum
aku harus sekolah
aku harus berteman
aku harus bekerja
aku harus berkeluarga
aku harus berbagi
aku harus percaya
aku aku harus mati, Ma?”

“Karena kau Manusia, Nak”

“PATUH”


Aku Diajarkan untuk menurut
Aku diajarkan untuk tidak bertanya
Aku diajarkan untuk diam
Aku diajarkan untuk tidak membantah
Aku diajarkan untuk selalu taat pada aturan yang tidak aku ketahui kegunaannya padaku
Aku diajarkan untuk sesuatu yang tidak pasti
Aku diajarkan untuk tidak macam-macam
Aku diajarkan untuk tidak melawan

Aku bukan manusia
Aku tidak punya hati
Aku hanya segumpal daging hidup
Aku hanya sampah
Aku tidak hidup
Aku mati
Aku
??
?
TIDAK!!!
Aku Akan Melawan Karena Aku Manusia!
Aku tidak akan Patuh

Keadaan menentukan kesadaran

Blogger: bintang merah kelam - Edit Entri " Keadaan menentukan kesadaran "

Kalimat diatas sering kita perbincangkan bersama teman-teman melalui forum diskusi ataupun ngobrol-ngbrol biasa. Kalimat itu bermakna bahwa semua apa yang kita perbuat dan pola pikir yang terbangun di dalam otak kita lalu termanifestasikan atau tertuang dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan apa yang ada dalam keadaan lingkungan yang kita diami ataupun yang sering kita lihat dalam keseharian. tidak lebih kenyataan yang terbangun dan di konstruksi dalam pikiran adalah sesuatu yang kita lihat, kita dengar, kita kita rasakan dan nantinya kita sepakati untuk dijalankan.

Kesadaran terbangun melalui keadaan-keadaan dimana kita hidup dan mau tidak mau kita harus amini walaupun itu belum tentu benar dan terkadang itu berbenturan dengan kesadaran orang lain dalam memandang sesuatu hal. Kita bisa lihat dalam pergaulan sehari-hari dalam obrolan yang kita lakukan bersama kawan kita, pasti tidak luput dari perbenturan wacana dan saling silang pendapat yang nantinya menemui titik temu yang baru ataupun ketegangan yang memuncak tanpa titik temu yang jelas, lalu masing-masing dari pembicara saling meninggalkan diskusi tersebut da menggantikan dengan diskusi yang lain.

Perbenturan wacana itu tidak lain dari berbedanya kesadaran seseorang entah itu dari pemahaman dia tentang sesuatu maupun apa yang dia yakini karena berbedanya pengalaman hidup seseorang yang dia dapat dari keadaan dia, kita ambil contoh seorang kawan yang lahir dari keluarga berkecukupan bahkan lebih, dia dalam keluarga itu selalu diberikan apa yang dia mau, dalam cara berpikir seseorang tersebut mempunyai kecenderungan berpikir praktis dan tidak mau berpikir secara lebih mendalam tentang persoalan yang dia hadapi. Berbeda dengan seorang kawan yang dia hidup jika menginginkan sesuatu harus bekerja keras dan susah untuk mendapatkannya, pola pikir yang terbangun dia adalah pola pikir yang sistematis dan berkelanjutan serta teliti dan mendalam, karena dia di didik dalam situasi yang mengharuskan dia terbiasa untuk berpikir seperti itu.

Kesadaran tidak lain adalah suatu pemikiran atau pola pandang seseorang tentang sesuatu, kesadaran ini tidak hanya berbicara seseorang dalam melakukan sesuatu tetapi juga setiap perbuatan yang dilakukan oleh seseorang tersebut sampai hal terkecil pun dia lakukan, ini terkait dengan proses berpikir manusia. Seseorang manusia diberikan oleh sang pencipta kelebihan untuk berpikir karena pada dasarnya manusia dalam dunia ini dikutuk untuk bebas seperti yang dikatakan oleh sartre, manusia dalam hakekatnya dia tidak punya tujuan hidup, dia yang menentukan sendiri apa tujuan hidupnya bahkan hari ini banyak dari kawan-kawan yang tujuan hidupnya ditentukan oleh orang lain atau yang lebih besar lagi tujuan hidup kita ditentukan oleh sistem.

Hari ini sistem yang besar yang tidak terlihat oleh mata telanjang telah secara sadar ataupun tidak sadar telah membentuk suatu keadaan yang dimana nantinya setiap pikiran seseorang itu dipengaruhi olehnya dan mengikuti bahkan mendukung sistem tersebut, kita ambil contoh dalam sekolah, hari ini banyak sekali dari kawan-kawan yang sangat membenci sekolah dan belajar didalam kelas karena sangat membosankan pelajaran didalamnya, karena menurut kita tidak ada yang bisa didapat disana, pelajaran-pelajaran disekolah tidak lebih dari hanya khayalan belaka yang tidak nyata, mengawang-ngawang bahkan tidak dapt diterapkan sama sekali dalam kehidupan sehari-hari, karena guru pun tidak menjelaskan kegunaan apa yang kita pelajari, kenapa saya bisa berkata seperti itu, banyak dari kawan-kawan saya tahu dan pernah mengalaminya sendiri apa yang paling kita suka dari sekolah, yaitu jam sebelum masuk sekolah karena disana kita bisa menanyakan gosip terbaru yang berkembang diantara teman-teman, lalu selanjutnya adalah jam istirahat pada saat ini lah yang paling menyenangkan karena kita bisa bercengkrama dan bertatap muka dengan kawan-kawan kita yang lain dengan bebas tidak terikat dengan aturan, lalu saat-saat yang paling ditunggu lagi adalah bel pulang sekolah karena disaat ini kita merasakan kebebasan dari penjara yang bernama sekolah dan bisa bebas pergi bermain dengan kawan-kawan yang lainnya, kalau yang punya pacar dia bisa menggandeng pacarnya untuk pulang bersama. Hampir terlupakan ada satu pelajaran yang paling menyenangkan bagi kita yaitu pelajaran olahraga, dalam pelajaran ini kita juga sangat merasakan kebebasan tidak terikat dengan aturan karena kita bisa bebas bermain olahraga yang kita suka. Setelah lama memikirkan ternyata sekolah sangat tidak menyenangkan kenapa kita masih dituntut untuk sekolah oleh orang tua kita bahkan kita sendiri pun ingin sekolah, pertama karena dengan sekolah kita mendapatkan banyak teman baru dan yang kedua keadaan hari ini yang di bentuk oleh sistem mengaharuskan kita untuk sekolah, karena jika tidak kita tidak akan mendapat ijasah dan tidak bisa bekerja dan pada akhirnya kita tidak dapat uang dan tidak bisa makan. Jadi sebenarnya hari ini pikiran kita atau kesadaran kita untuk sekolah adalah untuk menambah teman dan mendapatkan ijasah untuk kerja nantinya bukan untuk menuntut ilmu.

Seperti yang sudah saya sebutkan diatas keadaan hari ini yang dibentuk oleh suatu sistem yang berkesinambungan satu sama lain telah melibatkan pikiran kita dan memaksakan untuk kita menyepakatinya jika tidak kita akan dianggap tidak benar dan melenceng dari keumuman. Keadaan hari ini ternyata tidak hadir dengan sendirinya akan tetapi dia tersusun dengan sangat rapih dan dibuat dengan memperhitungkan sedemikian rupa. Pikiran ternyata dibuat dari keadaan sesuatu dan dia tidak mandiri.

Rabu, 03 Desember 2008

cinta

hari ini kata-kata cinta banyak sekali yang mengatakannya bahkan menjadi sebuah keumuman, cinta tidak lebih dari sebuah kata-kata yang mudah diucapkan dan dilupakan, banyak orang yang hari ini menyepakati bahwa cinta tidak dapat di definisikan bahkan terlalu luas maknanya..........

Jumat, 28 November 2008

Pikiran tidak lebih tipis dari kepulan asap rokok penuh racun!

Darah hari ini masih mengalir dalam tubuh yang kosong karena substansi kebutuhan spiritual belum cukup memenuhinya, tetapi jiwa pun tidak lagi bersemayam dengan baik terkadang dia lompat dan terbang tinggi sangat jauh melintasi galaksi. Hari ini aku melihat dalam suasana muram yang tidak biasa, kesepian yang menusuk sampai ulu hati yang tergantung dalam ruangan sempit dan gelap, dia dilingkupi oleh system canggih dan dapat memperbaiki dirinya sendiri.
Cahaya, aku tahu dia ada dimana, aku pun tahu cara untuk meraihnya, tapi kemalasan terkadang membuat benteng yang cukup tebal, sehingga sering menghentikanku meraihnya. Oh sonata malam kegelapan, jadilah kidung pembangkit rasa laparku yang membuatku menjadi hyena lapar yang ketika dia belum mendapat mangsa dia tidak akan tertidur.
Lapar dan kehausan menjadi pelecut dan semangat kehidupan, dia mencari dalam gelap dan terang, dia juga tidak dapat tidur dengan baik.
Semangat hanyalah pikiran yang disuntikan lekat-lekat, dia tidak nyata, dia juga sebenarnya sebentuk asap tipis pun tidak nampak, karenanya khayalan absolut yang kita nyatakan dalam sebuah hantu SEMANGAT!!

DEMONSTRASI

Kata demonstrasi mungkin kata yang mulai jarang popular di tingkatan mahasiswa, ketika ada yang menyebutkan ini banyak dari kawan-kawan yang menghindar dan menjauhi diskusi-diskusi tentang demonstrasi, sebenarnya apa yang membuat kekhawatiran kawan-kawan sehingga kata-kata ini mejadi momok yang menakutkan dan menggganggu, bahkan beberapa dosen juga menganggap demonstrasi adalah sesuatu yang mengganggu, membuat kekacauan, keributan, tidak intelek, dekonstruktif, melecehkan dan lain sebagainya tanggapan mirng tentang demonstrasi. Hari ini mungkin kehidupan sudah semakin baik, kehidupan tidak lagi banyak gejolak, hari ini tidak terlihat lagi banyak orang yang mati di jalan, banyak orang yang hanya makan sekali sehari, bahkan sekali dalam dua hari, semuanya hanya terlihat di televisi bukan dalam keadaan senyatanya.


Hari ini saya hidup dalam dunia mahasiswa, sebuah lingkungan elit kecil yang eksklusif yang masih saja terus mengagung-agungkan nama intelektualitas, atau bahasa kerennya orang pintar dan mempunyai kemampuan lebih. Mahasiswa hari ini dilihat tidak lagi sebagai orang yang berpikir alternatif, segolongan orang yang dapat memberikan solusi-solusi baru yang menyegarkan kepada rakyat, mahasiswa hari ini disibukkan dengan dugem, main BL, mabok-mabokan, maen cewe, maen futsal, proyekan tugas, dan lain sebagainya yang dapat membuat eksistensinya naik di mata kawan-kawan yang lain. Wajar saja mahasiswa hari ini tidak dapat menemukan solusi kongkret atas persoalan di rakyat karena di dalam kampusnya sendiri dia tidak melakukan sesuatu untuk menyelesaikan persolan kongkretnya seperti pemenuhan fasilitas dan prasarana, hak untuk berpendapat, hak untuk berorganisasi, hak untuk mendapatkan pendidikan yang ilmiah, itulah sebabnya mahasiswa hari ini hanya menjadi golongan rakyat yang ada dan tiada, dia bisa disamakan dengan lumpen, yang hanya menghisap persoalan-persoalan di rakyat kemudian di tulis dalam makalah, proyekan atau skripsi dan hasilnya disimpan di dalam lemari, padahal kalau dilihat lebih kedalam rakyatlah yang membiayai mahasiswa terutama mahasiswa universitas negeri terutama dari pajak yang dibayarkan tiap tahunnya.


Kembali lagi ke dalam demonstrasi, hari ini demonstrasi dipahami adalah segolongan orang yang anorganik, bersifat cair yang bertujuan untuk menuntut sesuatu kepada yang ditujunya. Nah ini menjadi persoalan di mahasiswa, kita melihat bahwa demonstrasi bukan cara yang elegan, bukan cara intelektual, bukan caranya mahasiswa lah gampangannya, tetapi cara-cara orang tidak terpelajar, caranya orang yang suka bikin rusuh, cara orang yang suka ngobok-ongobok kampus dsb. Dalam sejarahnya paling dekat peristiwa penggulingan soeharto di mei 98 , mahasiswa banyak yang berdemo bahkan sampai terjadi penembakan berdarah yang menyebabkan beberap kawan tewas. Soeharto turun karena adanya demo dari mahasiswa yang terus menerus, mugkin jika tidak ada yang demo, soeharto baru turun tahun kemarin pas kematian menjemputnya dan rezim yang menggantikannya lebih fasis daripada soeharto, dan mungkin lagi hari ini indonesia sudah tidak ada karena sudah dijual sama soeharto, kita tarik lagi sejarah lebih kebelakang tepatnya sebelum kemerdekaan, bagaimana pejuang patriotik revolusi 45 dengan gigih mengangkat senjata berjuang membebaskan negerinya dari penindasan belanda, mereka pertama kali melakukannya dengan jalan baik2, lalu mereka sudah bosan karena hanya diberi janji-janji saja, pada akhirnya tumpah lah seluruh rakyat ke jaln untuk menentang jepang dalam demonstrasi. Nah untung ya kakek kita dan nenek kita demonstrasi kalo nggak mungkin kita masih menjadi negara bagian belanda atau jepang.


Mahasiswa sekarang banyak dinina-bobokan dengan kahayalan-khayalan palsu, sebut saja kita disibukkan dengan agenda akademik yang semakin padat dan ringkas, lalu tugas yang menumpuk, serta pelajaran yang membosankan karena tidak ilmiah, ini membuat mahasiswa tidak lagi memikirkan persoalan-persoalan kampus, boro-boro mengajak untuk berdemonstrasi memikirkan buat melihat apa ada persoalan di kampus saja kadang mahasiswa tidak bisa menjawabnya.


Satu lagi persoalan tentang bagaimana kawan-kawan mahasiswa melihat demonstrasi, melihat sekarang mahasiswa lebih banyak berkilah, seperti “ngapain kita demo kan sudah ada BEM yang ngurusin gituan”. Lalu ada lagi yang ngomong, “kita punya cara yang lebih elegan, yaitu ngomong secara personal dengan birokrat kampus”, nah persoalan yang pertama adalah mahasiswa sekarang sudah malas membicarakannya dan terkesan masa bodo karena dia menganggap itu bukan urusan dia tetapi urusan lembaga eksekutif kampus, kalo BEMnya bener, kalo BEMnya menghamba sama birokrasi gimana?, kalo BEMnya sendiri ternyata kepanjangan tangan birokrasi gimana dan dia malah melakukan korupsi, apa kita lantas diam saja?, persoalan kedua bahwa dia mempunyai cara yang elegan yaitu dengan damai-damai saja yaitu ngomong secara langsung, saya pribadi mengatakan dengan jelas dan tegas bahwa dia sebenarnya tidak sedang memperjuangkan dirinya sendiri, akan tetapi sok untuk menjadi pahlawan dan meninggalkan kawan-kawan lainnya untuk berjuang bersama, pada akhirnya dia akan terjebak dengan kesombongan dan lupa diri karena merasa bahawa hanya dia saja yang berjuang dan kawan-kawan lain hanya boleh duduk diam dan memperhatikan.


Lalu apa demonstrasi masih relaevan untuk dibicarakan, apa kata ini terlalu basi untuk diperdebatkan, apa kata-kata ini tidak lagi berisi semangat tentang perubahan, tetapi malah berisi dengan makna persuakan, apa demonstrasi menjadi suatu hantu yang menakuatkan di siang hari, sepertinya demonstrasi akan tetap relevan dimana masih banyak ketidakjelasan dalam hidup, dimana masih banyak sesuatu yang disembunyikan oleh penguasa, dimana kawan-kawan hari ini didalam lubuk hati kalian sangat gelisah terhadap persoalan hari ini, dimana ketika kawan-kawan sangat ingin melaksanakannya akan tetapi terbentur dengan ketidaktahuan, demonstrasi akan selalu menjadi api perubahan yang membakar semua ketidakadilan dalam suatu tatanan masyarakat.

Kamis, 27 November 2008

Tahukah kalian tentang apa yang sebenarnya disebut dengan realitas?

Realitas seperti dalam pemaknaannya berasal dari kata serapan yaitu dari kata real artinya nyata atau benar-benar terjadi, nah hari ini menurut saya realitas pun dapat dimanipulasi, kenyataan yang ada dimanipulasi sedemikian rupa sehingga dalam keadaan senyatanya dia tidak ada bahkan itu hanya khayalan semu. Seperti kita tahu hari ini kuliah mahal terus biaya hidup semakin tinggi, harga rokok semakin naik, mendoan juga, es teh juga naik, makan pake telor sekarang gak cukup 3000, tapi realitas ini tidak juga dapat membangkitkan mahasiswa buat berpikir lebih jernih dan mengkaji teori-teori yang berhubungan dengan fenomena-fenomena yang saya sebutkan diatas apa yang salah, realitas ini ada yang memanipulasi, atau memang subjek yang ada di realitas itu memanipulasinya sendiri.


Dalam tulisan ini saya melihat dan terinspirasi dari film Wall-E, disitu dijelaskan bahwa mesin telah mengambil alih kehidupan manusia dan manusia itu membiarkan mesin mengambil alih kegiatan manusia, contoh yang paling kentara adalah ketika manusia yang pada hakekatnya bekerja untuk meneruskan kehidupannya mempersilahkan dengan ikhlas mesin mengambil alih kegiatan tersebut dan manusia tinggal duduk dan menikmati hasilnya, ini sungguh kontras ketika lambat laun kemanusiaan manusia itu semakin hilang dan seluruh kegiatan yang ada hanya formalitas belaka tidak ada esensi yang sesungguhnya dari seluruh kegiatan yang mereka lakukan. Kesadaran palsu ini yang dijaga oleh mesin selama beberapa kali kepemimpinan kapten kapalnya, pada akhirnya ada sebuah robot dekil kecil yang bernama Wall-E yang tugasnya memulung sampah tidak sengaja terbawa kapal karena ingin menyelamatkan sebuah robot pencari kehidupan yang dibawa oleh kapal tersebut dan sampai ke kapal induknya, di dalam kapal itu dia menciptakan sebuah keributan kecil yaitu tidak sengaja menyenggol seseorang yang sedang berjalan dan menyadarkannya, karena dari situlah berawal bahwa manusia harus sadar apa yang harus dilakukannya dan manusia seharusnya berbuat dan segala apa yang dilakukannya harus berdasarkan tujuan dari manusia itu sendiri, bukan dari tujuan orang lain ataupun mesin.


Realitas hari ini bisa dikatakan oleh saya sendiri menjadi realitas palsu yang sebenarnya tidak nyata dan dia hanya dalam angan-angan saja atau pikiran, hari ini realitas yang disajikan kepada kita tidak lebih buatan dari beberapa orang yang membentuk suatu sistem yang membingungkan, kita ambil contoh dalam dunia pendidikan, di dalam realitas dunia pendidikan sekarang bahwa ketika kita sekolah bahkan sampai ke perguruan tinggi, kita bukan mencari ilmu akan tetapi mencari ijasah untuk keperluan kerja, makanya banyak dari mahasiswa yang malas untuk berangkat kuliah karena dia di sana tidak mencari ilmu akan tetapi dia mencari nilai untuk nanti di ijasahnya. Ini menjadi persolan ketika realitas pendidikan di manipulasi pada taraf yang rendah seperti ini, membuat sarjana-sarjana indonesia tidak lagi memikirkan tentang keilmuan, akan tetapi lebih memikirkan karier, institusi-institusi pendidikan tidak lagi sebagai lembaga pencerdasan akan tetapi lebih kepada pabrik pencetak buruh dengan ijasah yang sudah disahkan. Pantas saja setiap tahun ribuan sarjana baru lulus dari universitas akan tetapi masih banyak masalah yang melanda negara ini.


Realitas diatas menjadi menarik ditambah bahwa ada yang mengendalikannya tetapi kita tidak sadar apa sebenarnya itu, makhluk seperti apa dia, darimana asalnya. Hari ini makhluk bernama NEGARA lah yang paling bertanggung jawab atas realitas-realitas palsu yang ada saat ini, karena peran dia mengatur secara keseluruhan apa yang terjadi didalamnya, invinsible hand itu berubah menjadi hantu yang beringas, mengendap-ngendap masuk dalam pikiran kita dan merubah alur pikir dan pola tujuan kita, bahkan dia bisa men-set up pikiran-pikiran orang secara umum, membedakan mana yang baik dan buruk dari persepsi negara menuju persepsi individu-individu, menjadikan sebuah gossip menjadi berita yang akurat, menjadikan khayalan banyak orang menjadi mimpi yang bisa diraih dan kekuatan itu sekali lagi bernama negara, dia memproduksi wacana, agama, pendidikan, hukum, persepsi-persepsi, baik dan buruk bahkan orang pintar dan orang bodoh.


Saya pun tidak lepas dari dominasi propaganda negara hari ini, melihat realitas hari ini sangat sulit sekali membedakan apa yang senyatanya terjadi dan eksist dengan apa yang dibuat secara artifisial atau palsu. Kesadaran palsu ini menuntun manusia pada taraf kebodohan, pengkerdilan pemikiran, dan yang paling parah depolitisasi manusia, membuat manusia bingung untuk menentukan tujuannya. Tapi saya percaya bahwa ketika hari ini negara masih dipimpin oleh orang-orang yang hanya mementingkan kepentingannya pribadi, maka mereka akan terus membuat realitas-realitas palsu yang akan menguntungkan diri mereka sendiri dan merugikan orang banyak, karena pada dasarnya mereka hanya mencari selamat atas diri mereka sendiri dan golongannya, bukan mencari selamat atas mayoritas masyarakat luas. Maka dari itu mari bersama-sama membongkar realitas palsu dengan memilah apa yang sebenarnya terjadi dengan apa yang dimanipulasi dengan rapih, lalu menentukan apa yang harus kita perbuat.

TULISAN = SIMBOL

Tulisan ini berawal dari ngobrol2 biasa di warteg, salah satu kawan sebut saja namanya firdaus ngobrol tentang permasalahan kampus lalu akhirnya larinya ke masalah nanya-nanya apa kawan-kawan udah bikin blog?, lalu beberapa kawan menanggapi persoalan itu, ada yang sudah dan ada yang belum, dikatakan juga ama dia katanya bagi anak2 gerakan perlu kayaknya buat bikin tulisan lalu dipublikasikan seluas2nya, biar diskusinya gak di kalangan elit aja, tapi tersampaikan juga ke khalayak yang lebih luas bahkan sampai ke tingkatan internasional, trus juga biar tulisan kita tetap lestari dan bisa di baca ama anak cucu kita kalo kita udah meninggal dunia, syukur-syukur bisa masuk perpustakaan dan dijadiin referensi wajib”. Lalu di lain pihak ada nafi, dia juga menyuruh gw bikin blog, katanya biar tahu tulisan gw kayak apa, padahal mah tulisan sama aja ye, orang fontnya sama kan Cuma beda di isi.


Berawal dari cerita diatas gw tertarik nih nulis tentang apa sih sebenarnya tulisan itu. Tulisan bagi gw gak lebih dari sekedar simbol yang dimaknai dalam sebuah kalimat dan diucapkan dalam kata-kata, artinya dia sama dengan lampu merah dipertigaan unsoed, simbol bulan dan bintang di atas kubah mesjid, cewe cantik (rambut lurus, badan kurus, kulit putih, tinggi, bohay), nilai D di KHS, warna merah, kuning, Hijau, hitam, zebra cross, dll. Dia diberikan makna atau dia disimbolkan setelah seseorang melihat sesuatu dan dicerna dalam otak dia, lalu dia ucapin sekehendak dia, coba yang pertama kali nemuin alat buat minum itu namain bukan gelas tapi jamban, mungkin kita sekarang minum pake jamban ye bukan pake gelas, karena pemaknaan alat yang kita gunain buat minum itu bukan gelas tapi jamban, dan mungkin aja tempat buat boker bukan jamban, tapi knalpot. Nah tulisan itulah yang merangkai kata-kata dan pemaknaan dalam bentuk yang tertulis atau dia digambarkan pada media tertentu, tulisan itu gak lebih dari sekedar lukisan coretan pensil, pulpen atau media lain di atas media tertentu yang orang dapat dengan mudah membentuk suatu simbol tersebut.


Simbol dalam arti disini menjadi lebih luas pemaknaannya dari apa yang kita ketahui sebelumnya bahwa simbol adalah suatu bentuk atau lambang yang dapat memaknakan sesuatu, misalnya ada gambar orang lagi ngencing dicoret artinya dilarang kencing disini, ataupun lambang P gede dicoret artinya dilarang pacaran disini. Tulisan juga sebenarnya menyimbolkan apa yang sedang dimaknai seseorang, misalnya orang china dari dulu ampe sekarang kan tulisannya gak jelas tuh kebanyakan kayak pager rumah sakit, nah itu sebenarnya melambangkan apa yang pengen dia maknain. Tulisan pada sejarahnya adalah gambar-gambar, akan tetapi pada perkembangannya terlalu ribet buat ngegambar mulu dan banyak space yang harus disediakan makanya banyak orang yang mulai meringkaskan suatu simbol dalam bentuk yang lebih sederhana dan di bakukan sehingga setiap orang mengerti apa yang digambarkan didalamnya, maka dikenallah hari ini sebagai tulisan.


Nah sekian dulu simbol-simbol yang gw gambarkan dalam media maya ini semoga kawan-kawan beruntung bisa membaca simbol-simbol yang gw rangkai dengan tidak teratur ini, selamat menikmati.